Thursday, January 28, 2010

Pembunuh Kerdil


Libasan sayap terngiang-ngiang di telinga
Dahagakan cecair merah di tubuh
Yang hangat dan enak
Yang menjadi jambatan hidup
Sejak asal penciptaannya

Di sinilah Si Kerdil dan spesiesnya meniti
Dari awal persenyawaan
Hingga matang sendiri
Di takungan tenang dan jernih ini
Siapa sangka tersimpan bencana
Di sini muncul pembunuh kerdil
Yang salahnya tidak bisa dihukum

Kala terbit dan terbenam bintang jingga
Bermulalah siri wabak mara bahaya
Virus yang meragut ribuan nyawa
Barat ke Timur
Utara ke Selatan

Setinggi konkrit yang dua puluh
Mampu juga ia kecapi
Segalap malam tanpa rembulan
Masih dapat ia mencari
Hanya satu gigitan
Hancur luluh satu badan

Sebelum ia menguasai dunia
Semak samun harus dicantas
Takungan itu perlu disimbah
Virus itu wajib dicegah
Pembunuh Kerdil punca angkara

0 comments: